7 tempat
wisata alam terfavorit di jawa barat
1. Gunung
Tangkuban Perahu.
Gunung yang
akrab dengan legenda Sangkuriang ini adalah salah satu gunung berapi yang masih
aktif di Jawa Barat. Tepatnya di Jalan Raya Tangkuban Parahu no 282 Cikole,
Lembang, Bandung Barat. Berada di ketinggian 2084 mdpl, dan berbentuk unik
seperti perahu yang terbalik. Memiliki panorama dan kawah yang indah sehingga
menarik banyak wisatawan.
2. Kawah
Putih
Terletak di Ciwidey kabupaten Bandung, Jawa Barat sekitar 30 kilometer dari kota Bandung. Kawah Putih menjadi tempat favorit untuk rekreasi keluarga, tempat yang menarik banyak wisatawan nusantara dan mancanegara ini memiliki pemandangan yang unik yang mungkin tidak akan anda temui di tempat lain, yaitu kawah berpasir putih dan berair yang dapat berubah warnanya ketika tersinari matahari. tempat ini juga menjadi salah satu tempat favorit untuk para fotograper karena latarnya yang unik.
3. Pantai
pangandaran
Pangandaran adalah pantai yang paling banyak di kunjungi wisatawan, menjadikan pangandaran sebagai pantai terfavorit di Jawa Barat,berlokasi di
Desa Pananjung, Kecamatan Pangandaran 92 km dari Kota Ciamis ke arah Selatan, berpasir halus dan air lautnya yang bersih. Dengan karakteristik pantainya yang
landai serta air yang jernih serta jarak antara pasang dan surut relatif lama,
memungkinkan Anda untuk berenang dengan aman. Berlatarbelakang Cagar Alam
Pananjung yang kaya akan flora dan fauna, pantai ini juga memberikan kesempatan
unik bagi Anda untuk melihat terbit dan terbenamnya matahari dari satu tempat
yang sama.Selain itu, Anda juga memiliki alternatif berupa atraksi pantai yang sangat
menyenangkan, seperti wind surfing, scuba diving, snorkeling, berperahu
menyeberang ke Pasir Putih, serta melihat-lihat karang dan berbagai ikan hias
yang indah di dalam laut. Di sini juga Anda dapat mengintip banteng, rusa, dan
hewan lainnya yang menyatu dengan keindahan cagar alam yang terjaga
kelestariannya serta masih asri dan bersih.Semua itu menjadikan rekreasi Anda bersama keluarga di pantai ini sebagai
suatu keharusan yang tidak boleh terlewatkan terutama disaat liburan keluarga.
Informasi Lebih Lanjut: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Ciamis,
Jl. Mr. Iwa Kusuma Sumantri No. 14, Ciamis
4. Green
Canyon (cukang taneuh)
Amerika punya Grand
Canyon, Indonesia punya Green Canyon yang tak kalah indah dan menarik untuk di
kunjungi. terletak di Karang
Paci, Kecamatan Cijulang Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, dari ibu kota Kabupaten
Ciamis menempuh jarak sekitar 90 km ke arah Barat melewati Pangandaran, Parigi
dan Cijulang. Kemudian perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan perahu bermesin
menuju Palatar. Green Canyon merupakan mahakarya alam yang unik dengan
stalagmit dan stalaktit yang terbentuk oleh prose salami selama ribuan tahun. Tempat
ini juga cocok untuk anda yang hobi berkegiatan di alam (Outdoor) seperti
trekking, camping, atau body rafting.
Informasi Lebih Lanjut: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Ciamis,
Jl. Mr. Iwa Kusuma Sumantri No. 14 Ciamis
5. Situ
Patenggang

Terletak di ketinggian
1600 m dpl di kaki Gunung Patuha Desa Patengan, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Situ Patenggang adalah danau alami dengan panorama
alam memukau serta dapat digunakan untuk rekreasi. Anda dapat berperahu sambil
menikmati hamparan danau seluas 150 ha dengan sebuah pulau di tengahnya serta
latar belakang perbukitan. Tambahkan hawa sejuk setempat (17-23° C) – membuat
pengalaman Anda semakin menyegarkan. Keunikan lain Situ Patengang yang dibuka sebagai taman wisata sejak 1981 ini
adalah legenda klasik dari kerajaan masa lampau. Adalah seorang pangeran
keponakan Prabu Siliwangi, Ki Santang, dan seorang putri gunung cantik jelita,
Dewi Rengganis, yang saling jatuh cinta. Namun perjalanan cinta mereka tidak
semulus dan seindah yang dibayangkan oleh keduanya karena dipisahkan oleh
keadaan. Konon, air mata yang mengalir dari keduanyalah yang membentuk danau
ini, sehingga dinamai ‘patenggang’ yang diambil dari kata pateangan-teangan
(Bahasa Sunda untuk saling mencari). Pada akhirnya, mereka dapat berkumpul
kembali di sebuah batu setempat yang diberi nama Batu Cinta. Konon siapapun
yang pernah berkunjung dengan pasangannya ke batu ini, maka cinta mereka akan
abadi. Yang tidak kalah menarik adalah kondisi jalan menuju Situ Patenggang yang
menawarkan hamparan hutan dan perkebunan teh yang hijau, serta kebun-kebun
sayuran dan strawberry khas setempat yang dapat Anda petik sendiri.
6. Gua
Pawon
Terletak di 601 m dpl
Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat,
Goa Pawon berada di puncak bukit Pawon yang merupakan daerah penambangan batu
kapur, dan pada zaman dahulu merupakan tepian Danau Bandung Purba. Berdasarkan hasil survai A.C. De Yong dan G.H.R. Von Koenigswald tahun
1930-1935, ditemukan alat-alat budaya masa lalu dari bahan obsidian,
kalsidon, kwarsit, rijang dan andesit berupa anak panah, pisau, penyerut,
gelang batu, batu asah dari Jaman Preneolitik, yang hidupnya mulai menetap di
gua-gua atau ceruk atau sering kali dijumpai di kawasan perbukitan gamping. Goa Pawon memiliki panjang 38 m dan lebar 16 m, sedang tinggi atap gua tidak
dapat diketahui secara pasti karena saat ditemukan bagian atap gua sudah
runtuh. Lantai gua hanya tersisa sebagian kecil di sisi barat karena sudah
digali oleh masyarakat setempat untuk pengambilan fospat dengan kedalaman 4-5
m. Sedangkan lantai bagian tengah tertimbun oleh bongkahan runtuhan atap,
sebagian besar sudah tererosi, sehingga membentuk lereng yang cukup terjal.Hasil ekskavasi pada tahun 2003 dan 2004 berhasil ditemukan berbagai bentuk
artefak, fitur maupun ekofak yang dapat mencirikan akan keberadaan situs
tersebut dimasa lalu. Artefak yang terdiri dari pecahan keramik, gerabah, alat
serpih, alat tulang berbentuk lancipan dan spatula, alat batu pukul (perkutor),
sisa perhiasan yang terbuat dari gigi binatang dan gigi ikan, moluska dan
temuan yang sangat signifikan dari keberadaan kehidupan masa lalu berupa
kerangka manusia. Selain itu juga ditemukan non artefaktual seperti
fragmen tulang dan moluska. Keberadaanya di Goa Pawon besar kemungkinan terjadi
karena adanya kaitan rantai makanan yang pernah terjadi di masa lalu, dalam hal
ini sebagai bagian dalam pemenuhan kebutuhan bahan makanan (konsumsi) dan mungkin
juga untuk dipergunakan dalam pembuatan peralatan hidup sehari-hari.
7. Papandayan

Terletak di Desa Sirna Jaya dan Desa Keramat Wangi, Kecamatan Cisurupan,
Kabupaten Garut, Gunung Papandayan merupakan tempat favorit bagi wisatawan yang ingin menikmati pemandangan, berfoto-foto dan ada juga yang mendaki ke puncaknya. Flora yang dominan ialah sedangkan untuk
fauna dominan adalah babi hutan, jenis burung, macan kumbang dan tutul. Flora
langka di Cagar Alam yaitu Saninten dan untuk faunanya rusa, elang Jawa, Lutung
dan Surili. Kegiatan konservasi hewan dan tumbuhan dilakukan di Cagar Alam. Dari kawasan ini ke Ibu Kota Kecamatan Cisurupan berjarak 9 km,
dari Ibu Kota Kabupaten Garut berjarak 24 km, dari Ibu Kota Propinsi berjarak
84 km, dari Bandara Udara Husen Sastranegara berjarak 84 km, dari Pelabuhan Laut
Santolo (Pameungpeuk) 80 km, dari terminal bus/angkot Guntur berjarak 24, dari
Stasiun kereta api Cibatu berjarak 64 km. Jenis transportasi umum berupa bis
pariwisata, ada angkutan kota yang khusus disewa, angkutan pick up dari
Cisurupan ke kawah dan ojeg dengan rute yang sama. Tarif yang berlaku dari
Cisurupan ke TWA untuk ojeg Rp. 6000,- per orang dan angkutan tradisional Rp.
3000,- per orang.
No comments:
Post a Comment